click tracking
Kebidanan: TUMOR PAYUDARA

Rabu, 16 Februari 2011

TUMOR PAYUDARA


Apakah Tumor Payudara itu?
Tumor payudara adalah benjolan pada payudara yang terbentuk akibat sel-sel payudara yang membelah dan menggandakan diri terlalu cepat. Tumor payudara dapat bersifat jinak dan ganas. Tumor jinak payudara tidak menyebar ke jaringan sekitar maupun ke organ tubuh lain. Tumor ganas payudara dapat menyebar ke jaringan sekitar maupun ke organ tubuh lain. Tumor ganas payudara inilah yang disebut kanker payudara.
Deteksi dini adanya benjolan pada payudara :
Yang terbaik adalah melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan. Bila anda masih haid, pemeriksaan dilakukan 2-3 hari setelah haid selesai. Bila anda sudah menopause, pilih satu tanggal yang mudah diingat setiap bulan.
Pemeriksaan dimulai dengan berdiri di depan cermin dan melihat adanya perubahan bentuk payudara. Berikutnya, saat mandi dan kulit masih bersabun, rabalah seluruh permukaan kedua payudara dengan pola seperti di gambar. Langkah terakhir adalah memeriksa seluruh permukaan kedua payudara sambil berbaring.
Yang terpenting adalah memeriksa seluruh permukaan kedua payudara dan melakukannya teratur sebulan sekali.
Hal yang harus dilakukan bila memiliki benjolan pada payudara :
Langkah pertama adalah menemui dokter. Dokter akan mencatat seluruh riwayat penyakit termasuk faktor-faktor risiko kanker payudara (seperti riwayat kanker payudara pada keluarga). Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi pemeriksaan payudara, pemeriksaan puting payudara, dan kelenjar getah bening di ketiak dan di atas tulang selangka.
Pemeriksaan yang harus dijalani :
Bagi wanita yang memiliki benjolan payudara, pemeriksaan untuk mendiagnosis jenis benjolan biasanya berupa mammografi dan USG. Pemeriksaan mammografi dan USG dilakukan oleh dokter ahli radiologi. Bila terdapat gambaran yang mencurigakan, maka pada pasien akan dilakukan biopsi, yaitu pengambilan sebagian jaringan tumor untuk menentukan jenis tumornya.
Klasifikasi benjolan pada payudara :
Sebagian besar benjolan pada payudara bukanlah kanker. Benjolan pada payudara dapat bersifat jinak dan ganas. Bila teraba benjolan pada payudara, maka dibutuhkan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk menegakkan diagnosis. Benjolan pada payudara tersebut mungkin berupa:
1.      Kista sederhana
Kista adalah kantung berisi cairan yang dapat membesar dan nyeri saat sebelum menstruasi. Kista payudara lazim terjadi pada wanita yang masih memperoleh haid.
2.      Penyakit Fibrokistik payudara
Penyakit fibrokistik payudara terjadi karena pertumbuhan berlebihan jaringan ikat payudara. Kelebihan jaringan ikat ini dapat teraba sebagai benjolan. Selain jaringan ikat, juga sering terbentuk banyak kista di payudara. Penyakit ini bersifat jinak.
3.      Fibroadenoma mamma (FAM)
Merupakan tumor jinak payudara yang paling sering dijumpai. Teraba sebagai benjolan licin yang kenyal seperti karet dan mudah digerakkan. Lebih sering dijumpai pada wanita yang belum menopause. Bila ditemukan pada wanita menopause, perlu pemeriksaan teliti untuk menyingkirkan kemungkinan kanker.
4.      Papilloma
Papilloma adalah tumor jinak kecil yang tumbuh di saluran kelenjar susu. Akibat papilloma, payudara dapat mengeluarkan cairan bening kemerahan atau cairan bercampur darah.
Hal-hal yang membuat suatu benjolan dicurigai sebagai kanker adalah:
·         Benjolan yang ditemukan pada wanita berusia 40 tahun atau lebih
·         Benjolan tidak disertai nyeri
·         Benjolan cepat membesar
·         Keluar cairan dari puting (discharge) seperti darah atau nanah
·         Benjolan yang keras
·         Perubahan warna kulit di sekitar benjolan
·         Puting yang tertarik ke dalam
Alternatif solusi untuk menghentikan pertumbuhan sel tumor pada payudara:
Sejumlah penelitian menunjukkan, konsumsi isoflavon yang banyak terdapat pada susu kedelai dapat menurunkan risiko terkena kanker atau tumor, terutama kanker payudara dan prostat. Masyarakat Cina dan Jepang yang banyak mengkonsumsi susu kedelai merupakan masyarakat yang rendah risiko terkena kankernya. Bagi yang memiliki gejala kanker dini, asupan isoflavon dapat menghambat aktivitas factor pertumbuhan, poliferasi, dan diferensiasi sel-sel malignan yang menyebabkan tumor itu berkembang. Isoflavon juga dapat menurunkan sirkulasi steroid ovarium dan androgen adrenal, serta meningkatkan panjang siklus menstruasi. Efek tersebut merupakan bagian dari penurunan risiko kanker payudara. Selain itu, sebuah penelitian mengatakan, risiko kanker payudara dipengaruhi oleh asupan kedelai semasa muda hingga dewasa. Pemberian makanan berisoflavon sejak masa sebelum pubertas dapat menekan risiko kanker payudara di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar