click tracking
Kebidanan: Diagnosis Asfiksia Bayi

Kamis, 03 Februari 2011

Diagnosis Asfiksia Bayi


Asfiksia yang terjadi pada bayi biasanya merupakan kelanjutan dari anolsia atau hipoksia janin. Diagnosis ini dapat dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya gawat janin. 3 Hal yang perlu mendapatkan perhatian :
a)     Denyut Jantung Janin : peningkatan kecepatan jantung janin frekuensinya  turun sampai dibawah 100 semenit di luar his dan tidak teratur hal ini merupakan tanda bahaya.
b)    Mekonium Dalam Air Ketuban : adanya mekonium dalam air ketuban pada presentasi kepala dapat merupakan indikasi untuk mengakhiri persalinan bila itu dapat dilakukan dengan mudah.
c)     Pemeriksaan pH Darah Janin : dengan menggunakan amnioskop yang   dimasukkan ke dalam serviks dibuat sayatan kecil pada kulit kepala janin, dan diambil contoh darah janin. Darah ini diperiksa pHnya, adanya asidosis menyebabkan turunnya pH. Apabila pH itu turun sampai di bawah 7,2 hal itu dapat dianggap sebagai tanda bahaya.

Diagnosis Asfiksia Bentuk Ringan meliputi sianosis (asfiksia biru), insufiensi gerakan pernafasan, denyut kuat tetapi bradikardi, tonus otot normal dan reflek kulit cepat.
Diagnosis Asfiksia Bentuk Berat meliputi pucat (asfiksia pucat atau putih), denyut lemah seperti benang, peningkatan bradikardi, pada kasus berat, impuls jantung pada dinding dada susah diraba, pernafasan tidak ada atau megab-megab, kehilangan tonus otot dan reflek hilang atau akhir.

Evaluasi Neonatus
Evaluasi yang beragam dari pembagian klasik dimungkinkan saat ini secara internasional dengan menggunakan apgar :
5 ekspresi kehidupan yang berbeda dievaluasi 1 menit setelah persalinan dengan angka (0,1,2)
angka yang di dapat ditambahkan :
angka 10               : optimum
angka 9-7             : masih normal
kurang dari 7        : asfiksia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar