click tracking
Kebidanan: KUNJUNGAN IBU HAMIL

Kamis, 03 Februari 2011

KUNJUNGAN IBU HAMIL



A.  Tujuan pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil
  1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
  2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
  3. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
  4. Memberikan nasihat-nasihat  tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi

B. Jadwal pemeriksaan kehamilan
Jadwal pemeriksaan kehamilan dilakukan dengan jadwal sebagai berikut:
  1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.
  2. Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan
  3. Periksa ulang 2x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
  4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
  5. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.

Kunjungan antenatal dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan:
a.       Satu kali pada triwulan pertama( sebelum 14 minggu)
1.      Penapisan dan pengobatan anemia, dan penanganan
2.      Perencanaan persalinan
3.      Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
4.      Mendorong perilaku yang sehat (gizi, kebersihan, istirahat dan sebagainya).
b.      Satu kali pada triwulan kedua (antara 14-28 minggu)
1.      Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2.      penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
3.      Mengulang perencanaan persalinan
c.       Dua kali pada triwulan ketiga.(antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36)
1.      Sama seperti kunjungan di atas
2.      Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
3.      Memantapkan tempat persalinan
4.      Mengenali tanda-tanda persalinan.

      Nutrisi Ibu hamil
Nutrisi adalah bahan yang mempengaruhi keadaan gizi atau proses metabolisme tubuh. Nutrisi pada ibu hamil adalah makanan yang bergizi yang dimakan oleh ibu hamil.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan
1.      Perubahan tahap pertama, dua minggu setelah konsepsi telur yang telah dibuahi akan melekat pada endometrium uterus dan terjadi proliferasi dari sel-sel dengan cepat. Plasenta juga mulai terbentuk pada tahap ini. Pada tahap ini belum diperlukan suplementasi nutrisi yang khusus.
2.      Perubahan tahap kedua, pada minggu kedua sampai minggu ke delapan sebagian organ-organ telah mulai terbentuk seperti jantung, ginjal, paru, hati dan rangkka. Dari percobaan binatang bila pada fase ini terdapat defisiensi vitamin A, riboflavin vitamin B6 , vitamin B2 atau asam folat akan terjadi kelainan cacat bawaan. Pada tahap ini diperlukan suplementasi dalam betuk vitamin dan mineral untuk menghindari terjadinya defisiensi cacat bawaan.
3.      Perubahan tahap ketiga, mulai minggu kedelapan sampai lahir terjadi pertumbuhan janin yang cepat serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk mempersipakan kelahiran dan memproduksi air susu ibu. Pada tahap ini terjadi hiperflasi dan hipertrofi sel-sel dan kecepatannya berbeda untuk masing-masing orang. Oleh sebab itu suplementasi nutrisi sangat diperlukan terutama dalam bentuk kalori dan protein.
A.     Kebutuhan ibu hamil
1.      Karbohidrat dan lemak
Fungsi karbohidrat dan lemak adalah sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori. Asal zat tersebut yaitu dari padi-padian dan umbi-umbian
2.      Protein
Protein berfungsi sebagai sumber zat pembangun, berasal dari daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan (tempe dan tahu).
3.      Mineral
Fungsinya sebagai zat pengatur yang berasal dari buah dan sayuran.
4.      Vitamin A
Fungsinya untuk tumbuh kembang sel, mencegah terjadinya kelainan bawaan dan menjaga fungsi rahim. Sumber: buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu.
5.      Vitamin B kompleks
Fungsi menjaga system saraf, otot, dan jantung agar berfungsi secara normal.
Sumber:  padi-padian, biji-bijian, ragi, telur, daging-dagingan, susu, keju, baya, tomat, pisang dan beras merah.
6.      Vitamin C
Fungsi penyerapan zat besi, memperbaiki jaringan yang rusak, pembentukan tulang, meningktkan daya tahan tubuh.
Sumber: jeruk, tomat, nanas dan lain  sebagainya
7.      Vitamin D
Fungsinya untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi.
Sumber: minyak hati ikan, mentega, kuning telur dan susu
8.      Vitamin E
Fungsi: pembentukan sel darah merah yang sehat.
Sumber: lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
9.      Vitamin K
Fungsi: mencegah pendarahan setelah persalinan
Sumber: sayuran hijau, gandum, buah-buahan, telur dan susu.
10.  Asam folat
Fungsi: perkembangan system saraf dan sel darah.
Sumber: sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol, brokoli, jeruk pisang dan wortel serta tomat.
11.  Zat besi
Fungsi: agar terhindar dari anemia.
Sumber: sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun papaya, daging dan hati.
12.   Kalsium
Fungsi: untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis.
Sumber: sayuran hijau dan kacang-kacangan, susu serta produk olahannya.
 
2.            Pemberian Tablet Besi
Pemberian vitamin zat besi dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 mg  (zat besi 60 mg) dan Asam folat 500mg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama tek atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.
Zat besi dapat diperoleh dari :
1.            Daging merah tak berlemak yang merupakan sumber zat besi terbaik dan termudah diserap oleh tubuh
2.            Ikan tuna yang kaya zat besi dan hanya sedikit lemak
3.            Bayam
Manfaat dari pemberian tablet besi adalah sebagai penambah darah bagi ibu karena pada saat ibu hamil ibu rentan terjadinya anemia.
Cara minum tablet besi adalah:
1.            Tablet besi diminum setelah dimulai dengan memberikan satu tablet sesegera mungkin setelah rasa mual hilang.
2.            Baik jika diminum dengan mengkombinasikan dengan vitamin C untuk membantu penyerapan
3.            Hindari untuk mengkonsumsi tablet besi bersamaan dengan  konsumsi susu karena kalsium dapat menyebabkan penyerapan zat besi terganggu.
4.            Hindari juga mengkonsumsi tablet besi bersamaan dengan konsumsi kopi atau teh karena kopi atau teh juga dapat mengganggu penyerapan zat besi tersebut sehingga tidakmaksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar