click tracking
Kebidanan: Pemeriksaan bayi baru lahir

Jumat, 14 Januari 2011

Pemeriksaan bayi baru lahir

Pemeriksaan bayi baru lahir

  1. Pernafasan (Respirasi)

Pola respirasi agak menyimpang selam beberapa jam pertama setelah dilahirkan dengan frekuansi antara 40 dan 60 kali per menit. Sesudah dua jam, frekuensi respirasi menurun dan berkisar di sekitar 40 kali per menit ketika bayi dalam keadaan tidur. Frekuensi respirasi dihitung dengan mengamati naik turunnya abdomen.

Pemeriksaan pernapasan dilakukan untuk mengetahui apakah bayi memiliki gangguan dalam proses bernafasnya. Normalnya bayi baru lahir sudah terjadi respirasi dan hamper teratur seperti yang terdapat pada penentuan Apgar Score.

  1. Panjang badan

Pengukuran antropometri bayi dilakuakan dalam keadaan telanjang sebagai bagian dari pemeriksan lengkap. Pada hasil pengukuran lengkap ini terdapat beberapa variasi menurut tinggi dan berat badab orang tua tetapi hasil ukuran rata – rata adalah :

a. Dari puncak kepala hingga tumit (kedua tungkai diekstensikan) 50 cm

b. Lingkar kepala 35 cm

c. Lingkar dada 34 cm

Pengukuran diulang bila diperlukan. Pada beberapa rumah sakit, pengukutan lingkar kepala diulang secara rutin 2-3 hari setelah bayi dilahirkan untuk mencari pembesaran ukuran kepala guna menyingkirkan kemungkinan hidrosefalus.

  1. Berat badan

Bayi harus ditimbang tanpa pakaian. Penimbangan pertama kali ini harus selalu dicek oleh bidan kedua, kemudian dicatat pada kartu bayi dan kartu tempat tidur bayi. Berat rata – rata bayi aterm normal adalah sekitar 3,5 kg. kehilangan berat badan sampai 10% selam 2-4 hari pertama merupakan keadaan normal dan berat badan tersebut akan naik kembali pada hari ke-10 sampai ke-14.

  1. Suhu

Pusat pengendali suhu pada bayi baru lahir belum sepenuhnya berfungsi sehingga bayi tidak mampu untuk mengatasi perubahan yang ekstrim atau mendadak pada lingkunagan eksternalnya.cara pengecekan suhu bayi yang lazim dikerjakan adalah dengan meletakkan thermometer dibawah aksila dan membiarkannya disana selama 1 menit. Pada beberapa rumah sakit dilakukan pemeriksaan suhu rectal. Tujuannya adalah untuk menjaga suhu aksila, yang lebih rendah 0,5 oC daripada suhu rectum pada 36,5 oC.

Setelah bayi dilahirkan, suhunya harus dicek setiap setengah jam sekali sampai hasil pengecekan dua kali berturut-turut menunjukan 36,5 oC. Sesudah itu, pengecekan suhu dilakukan setiap 4 jam sekali selama 24 jam pertama dan kemudian jika tidak terdapat indikasi untuk pengecekan yang lebih sering, dua kali sehari.

  1. Reflek

Reflek yang terdapat pada neonatus normal :

a. Reflek Moro

Merupakan tanda adanya koordinasi neuromuscular yang memuaskan. Tidak adanya reflek moro menunjukkan kerusakan serebral. Reflek ini dijumpai selama beberapa minggu setelah dilahirkan, dan terdiri atas gerakan melontarkan kedua lengan serta kemudian menariknya kembali dalam bentuk gerakan memeluk. Paha dan tungkai dapat pula bereaksi dengan cara seperti ini.

b. Reflek Menggenggam

Reflek menggenggam bias kuat sekali dan kadang-kadang bayi dapat diangkat dari permukaan meja atau tempat tidurnya, sementara ia berbaring terlentang dan menggenggam jari tangan si pemeriksa.

c. Reflek Menghisap

Bayi normal yang matur akan berupaya untuk menghisap setiap benda yang menyentuh bibirnya. Reflek menelan juga terdapat.

d. Reflek Mencari Sentuhan (Rooting)

Kalau pipi bayi disentuh, ia akan menolehkan kepalanya ke sisi yang disentuh itu untuk mencari putting susu.

e. Reflek Melangkah (Stepping)

Jika bayi didirikan dengan memegang badannya di bawah kedua lengannya sedemikian rupa sehingga kedua kakinya menyentuh suatu permukaan yang keras, maka ia akan mengangkat mula-mula tungkai yang satu dan kemudian tungkai lainnya seperti gerakan mencoba berjalan / melangkah. Reflek ini biasanya menghilang setelah tempo 48 jam.

  1. Warna kulit (kemerahan, biru, pucat, kuning)

Bayi harus berwarna merah muda yang bersih. Mungkin terdapat sedikit sianosis pada kaki dan tangan selama 24 jam pertama.

  1. Keadaan mata (jernih, berair, kuning)

Keadaan mata bayi pada bagian kornea mata berwarna hitam / gelap, sklera berwarna putih, letak kedua belah mata simetris, perdarahan konjungtiva kecil-kecil sering dijumpai. Sklera yang berwarna kuning jika terdapat ikterik.

Pada palbera dilakukan inspeksi apakah palbera dapat dibuka dan adakah refleks mengedip serta palbera tampak basah. Dan mata yang basah tidak boleh lengket.

  1. Keadaan tali pusat (kering, perdarahan)

Cara pemeriksaannya dilakukan inspeksi dan palpasi. Normalnya tali pusat berwarna biru/putih, tiga pembuluh drah tampak pada puntung tali pusat, jahitan erat, tidak terlihat perdarahan. Tali pusat akan mongering dan mengalami nekrosis, terpisah dari umbilicus pada hari ke-7 sehingga meninggalkan umbilicus/pusar yang bersih dan kering.

  1. Fontanel (normal, melekuk, menonjol)

Bayi normal pada fontanelnya tidak terdapat kelainan. Tapi yang umum ditemukan adalah fontanel besar.

  1. Kelainan (misalnya bibir/ langit-langit sumbing, anus tidak berlubang, dan lain-lain).

Bayi normal tidak terdapat kelainan,tidak terdapat adanya kelainan seperti bibir sumbing, anus tedak berlubang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar