NIFAS
A. Pengertian
Masa nifas adalah pulih kembali,mulai dari partus selesai sampai alat-alat kandungan kembali sebelum hamil ,lamanya 6-8 minggu. Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta danberakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira-kira 6 minggu.
Periode masa nifas dibagi menjadi 3 periode, diantaranya :
1. Puerperium dini
Kepulihan di mana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
2. Purperium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yanmg lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat biasanya berminggu-minggu, bulan-bulanan, tahunan.
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Tujuan asuhan masa nifas, meliputi :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik.
2. Melaksanakan skrining secara komprohensif, mendeteksi masalah , mengobati atau merujuk jika terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu disituasi keluarga, budaya, yang khusus.
4. Memberi pendidikan kesehatan tentang personal hygiene , nutisi, keluarga, KB, menyusui, pemberian imunisasi pada bayinya dan perawatan bayi sehat.
5. Memberikan pelayanan KB.
C. Penilaian Klinis
1. Anamnesa
a. Riwayat ibu
Anamnesa yang dimaksud meliputi riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu serta riwayat kesehatan ibu. Pada kehamilan yang perlu ditanyakan adalah adakah gangguan perdarahan, muntah yang sangat, toxaemia gravidarum. Pada persalinan yaitu apakah persalinannya spontan atau buatan, aterm atau preterm, adakah perdarahan, ditolong oleh siapa (bidan, dokter atau dukun). Pada masa nifas yang lalu adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasinya dan apakah terjadi komplikasi selama masa nifas tersebut. Dan pada anak yang terdahulu meliputi jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa dan apa sebabnya, berat badan saat lahir.
b. Riwayat social ekonomi
Riwayat social ekonomi meliputi status perkawinan, dukungan orang sekitar, kondisi ekonomi keluarga. Pada status perkawinan, jika menikah apakah pernikahan ini yang pertama dan apakah pernikahannya ‘bahagia’, dukungan suami / pasangan yang sering dianggap sudah ada, kemungkinan adanya masalah sikap terhadap masa nifas dan jika belum menikah apakah terdapat hubungan yang mendukung.
c. Riwayat bayi
1) Faktor lingkungan dan genetic
2) Faktor sosial
3) Faktor perinatal dan medis ibu
4) Faktor neonatus
2. Pemeriksaan kondisi ibu
a. Umum
1) Suhu Tubuh
2) Denyut Nadi
3) Tekanan Darah
4) Tanda – tanda Anemia
5) Tanda-tanda Oedema
6) Refleksi
7) Varises
b. Payudara
Tanda-tanda normal pada payudara, yaitu :
1. Pada 3 – 4 hari pertama payudara akan menjadi lebih berat dan mengalami pembesaran.
2. Pembesaran akan berhenti ketika bayi mulai menetek.
3. Bagi ibu yang tidak menyusui, pembesaran akan berhenti dan cenderung menurun seiring dengan menurunnya produksi ASI yang disebabkan proses pengeluarannya tidak mendapat rangsangan dari hisapan bayi.
c. Uterus
d. Vulva
1) Pengeluaran Lochea
Lochea adalah istilah yang diberikan pada pengeluaran darah dan jaringan desidua yang nektrotik dari dalam uterus selama masa nifas. Jumlah dan warna lochea akan berkurang secara progresif.
Lochea dibedakan menjadi 4, yaitu :
a) Lochea Rubra
b) Lochea Sanguilenta
c) Lochea Seraoa
d) Lochea Alba
2) Jahitan Perineum
Laserasi diklasifikasikan luasnya robekan menurut APN (2007, yaitu :
a) Derajat Satu
b) Derajat Dua
c) Derajat Tiga
d) Derajat Empat
3. Pemeriksaan bayi baru lahir
a. Pernafasan (Respirasi)
b. Panjang badan
c. Berat badan
d. Suhu
e. Reflek
Menurut Farrer (1999) reflek yang terdapat pada neonatus normal :
1) Reflek Moro
2) Reflek Menggenggam
3) Reflek Menghisap
4) Reflek Mencari Sentuhan (Rooting)
5) Reflek Melangkah (Stepping)
f. Warna kulit (kemerahan, biru, pucat, kuning)
g. Keadaan mata (jernih, berair, kuning)
h. Keadaan tali pusat (kering, perdarahan)
i. Fontanel (normal, melekuk, menonjol)
j. Kelainan (misalnya bibir/ langit-langit sumbing, anus tidak berlubang, dan lain-lain).
D. Perubahan-perubahan Selama Nifas
1. Involusi
Involusi uterius adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau uterius dan jalan lahir setelah bayi lahir hingga mencapai keadaan sebelum hamil.proses involusi terjadi karena adanya proses autolisis aktifitas otot-otot dan iskhemia dimana protein dindig rahim di pecah, diaborsi dan kemudian dibuang melalui urine.
Tabel 2.1 TFU dan berat uterus menurut masa involusi
Involusi | Tinggi fundus uterus | Berat uterus |
Bayi lahir | Setinggi pusat | 1000 gr |
Uri lahir | 2 jari dibawah pusat | 750 gr |
1 minggu | ½ pusat dan simphysis | 500 gr |
2 minggu | Tidak teraba di atas shympisis | 350 gr |
6 minggu | Bertambah normal | 50 gr |
8 minggu | Normal | 30 gr |
2. Lokhea
Lokhea adalah sekret luka yang berasal dari luka dalam rahim terutama luka plasenta dan keluar melalui fagina. Lokhea di bedakan sesuai tingkat penyembuhan luka:
a. Lokhea rubra
b. Lokhea sanguilenta
c. Lokhea serosa
d. Lokhea Alba
3. Bekas luka operasi
4. Luka-luka
5. Rasa sakit
6. Laktasi
7. Darah kembali mengental (hemokonsentrasi)
8. Psikososial
a. Phase Taking In atau tahap ketergantungan
b. Phase Taking Hold
c. Fase Letting Go atau saling ketergantungan
E. Pemeriksaan Post Partum
Pemeriksaan post partum hal-hal yang perlu diperiksa untuk mengetahui keadaan ibu nifas adalah sebagai berikut :
1. Keadaan umum
2. Keadaan payudara dan puttingnya
3. Keadaan perineum
4. Dinding perut
5. Kandung kencing , apakah ada sisitokel dan uretrokel
6. Sekret yang keluar
7. Keadaan alat kandungan
Kunjungan masa nifas meliputi:
1. Kunjungan 6-8 jam post partum
2. Kunjungan 6 hari post partum
3. Kunjungan 2 minggu post partum
4. Kunjungan 6 minggu post partum
F. Perawatan Pasca Persalinan
Perawatan pasca persalianan meliputi:
1. Mobilisasi
2. Diet
3. Miksi
4. Defekasi
5. Perawatan payudara (mamma))
G. Tanda Bahaya Nifas
Beberapa keadaan abnormal yang dapat menyertai nifas meliputi :
1. Keadaan abnormal pada rahim
a. Subinvolusi uteri
b. Perdarahan nifas sekunder
2. Keadaan abnormal pada payudara
a. Bendungan ASI
b. Mastitis dan abses mamae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar